Rabu, 03 Agustus 2016

Analisis SWOT Pada Rumah Sakit

PAPER
ANALISIS SWOT PADA RUMAH SAKIT
Paper ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Dasar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Kelas A

                                                    Oleh Kelompok 1:
1.       Hariya Wisnu K.H              122110101002
2.       Ulfa Mawaddaturrokhmah 122110101028
3.       Eriga Agustiningsasi           122110101097
4.       Aditya Sapta W.                 122110101178
5.       Herwin Pundhi R                142110101022
6.       Iin Listianah                        142110101072
7.       Retno Ernita S.                   142110101106
8.       Mutiara Windana K.N        142110101136



FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS JEMBER
2015

LATAR BELAKANG

Menurut World Health Organization, Pengertian Rumah Sakit adalah suatu bagian dari organisasi medis dan sosial yang mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat, baik kuratif maupun preventif pelayanan keluarnya menjangkau keluarga dan lingkungan rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat untuk latihan tenag
Rumah sakit merupakan industri pada modal dan padat karya (padat sumber daya) serta padat teknologi. Sumber daya manusia merupakan komponen utama proses pelayanan dalam rumah sakit. Jenis produk atau jasa rumah sakit dapat berupa private goods (pelayanan dokter, keperawatan farmasi, gizi), public goods (layanan parkir, front office, cleaning service, house keeping, laundry) dan externality (imunisasi).
       Rumah Sakit  pada umumnya mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit perlu memiliki persiapan perencanaan, agar dapat memilih dan menetapkan strategi dan sasaran sehingga tersusun program-program dan proyek-proyek yang efektif dan efisien. Salah satu analisis yang cukup populer di kalangan pelaku organisasi adalah Analisis SWOT


PEMBAHASAN
1.      Definisi SWOT
             Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats).

2.      Tujuan Analisis SWOT
a.    Untuk memberikan gambaran hasil analisis keunggulan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan secara menyeluruh yang digunakan sebagai dasar atau landasan penyusunan objective dan strategi perusahaan dalam corporate planning
b.    Untuk mencocokkan “fit” antara sumber daya internal dan situasi eksternal perusahaan. Pencocokkan yang baik akan memaksimalkan kekuatan dan peluang perusahaan dan meminimumkan kelemahan dan ancamannya. Asumsi sederhana ini mempunyai implikasi yang kuat untuk design strategi yang sukses.

3.      Unsur dalam Analisis SWOT
Analisis SWOT terdiri dari 4 unsur, yaitu :
a.    Strenghts (kekuatan)
Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
b.      Weakness (kelemahan)
Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
c.       Opportunities (peluang)
Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi bisnis itu sendiri. Misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar
d.      Threats (ancaman)
Merupakan kondisi yang mengancam dari luar, ancaman ini dapat menggangu organisasi, proyek, atau konsep bisnis itu sendiri.

4.      Pendekatan dalam Analisis SWOT
a.       Pendekatan Kualitatif Matriks SWOT
Pendekatan kualitatif matriks SWOT sebagaimana dikembangkan oleh Kearns menampilkan delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah faktor eksternal (Peluang dan Tantangan) sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah faktor internal (Kekuatan dan Kelemahan). Empat kotak lainnya merupakan isu-isu strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemuan antara faktor-faktor internal dan eksternal.


Keterangan :
1)      Sel A : Comparative Advantages
Sel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehingga memberikan kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa berkembang lebih cepat
2)      Sel B : Mobilization
Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Disini harus dilakukan upaya mobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk memperlunak ancaman dari luar tersebut, bahkan kemudian merubah ancaman itu menjadi sebuah peluang.
3)      Sel C : Divestment/Investment
Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang dari luar. Situasi seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi yang kabur. Peluang yang tersedia sangat meyakinkan namun tidak dimanfaatkan karena kekuatan yang ada tidak cukup untuk menggarapnya. Pilihan keputusan yang diambil adalah (melepas peluang yang ada untuk dimanfaatkan organisasi lain) atau memaksakan menggarap peluang itu (investasi)
4)      Sel D : Damage Control
Sel ini merupakan kondisi yang paling lemah dari semua sel karena merupakan pertemuan antara kelemahan organisasi dengan ancaman dari luar, dan karenanya keputusan yang salah akan membawa bencana yang besar bagi organisasi. Strategi yang harus diambil adalah Damage Control (mengendalikan kerugian) sehingga tidak menjadi lebih parah dari yang diperkirakan.
a.       Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT
Data SWOT kualitatif diatas dapat dikembangkan secara kuantitatif melalui perhitungan analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson (1998) agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang sesungguhnya.
Perhitungan yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :
1)        Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor serta jumlah total perkalian skor dan bobot (c = a×b) pada setiap faktor S-W-O-T
2)        Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan faktor O dengan T (e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu X, sementara perolehan angka (e = y) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu Y;
3)        Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran.


Keterangan :
ü Kuadran I (positif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang, Rekomendasi strategi yang diberikan adalah progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.
ü Kuadran II (positif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenya, organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.
ü Kuadran III (negatif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi, artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.
ü Kuadran IV (negatif, negatif)
     Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan, artinya kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya organisasi disarankan untuk meenggunakan strategi bertahan, mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya membenahi diri.

5.  Teknik dalam Analisis SWOT
               Teknik analisis SWOT dapat dibedakan atas tiga tahap. Teknik yang dimaksud adalah:
1)   Melakukan analisis kekuatan dan kelemahan organisasi
Untuk dapat melakukan analisis kekuatan dan kelemahan organisasi, perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Menetapkan unsur-unsur organisasi yang akan dinilai
       Unsur-unsur yang akan dinilai tersebut biasanya dibedakan atas dua macam. Pertama, unsur perangkat organisasi (tool of administration), yang terdiri dari tenaga (men), dana (money), sarana (material) serta metoda (method). Kedua, unsur fungsi organisasi (function of administration) yang terdiri dari perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating) serta pengawasan (controlling).
b.  Memberikan nilai untuk setiap unsur yang akan dinilai
       Nilai yang diberikan untuk setiap unsur yang dinilai secara umum dapat dibedakan atas dua macam :
ü Nilai penampilan (performance) yang dinyatakan dengan baik atau buruk
ü Nilai kepentingan (importance) yang dinyatakan dengan penting atau tidak penting
a.    Membuat matrik dari hasil penilaian yang dilakukan
b.    Menarik kesimpulan hasil penilaian

2)   Melakukan analisis kesempatan organisasi
Untuk dapat melakukan analisis kekuatan dan kelemahan organisasi, perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut :
a.       Menetapkan unsur-unsur yang akan dinilai
Biasanya unsur-unsur yang akan dinilai tersebut merupakan hal-hal yang baru bagi organisasi. Misalnya perubahan kebijakan peerintah, perubahan tingkat sosial-ekonomi penduduk, perubahan keadaan sosial budaya penduduk dan lain sebagainya.
b.      Memberikan nilai untuk setiap unsur yang akan dinilai
Nilai yang diberikan secara umum dapat dibedakan atas dua macam sebagai berikut :
ü Nilai daya tarik (attractiveness) yang dinyatakan dengan tinggi dan rendah
ü Nilai kemungkinan keberhasilan (succces probability) yang dinyatakan dengan tinggi dan rendah.
c.       Membuat matrik dari hasil penilaian yang dilakukan
d.      Menarik kesimpulan hasil penilaian

3)   Melakukan analisis hambatan organisasi
            Untuk dapat melakukan analisis hambatan yang dihadapi oleh organisasi, perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut:
a.       Menetapkan unsur-unsur yang akan dinilai
Sama halnya dengan kesempatan, biasanya unsur-unsur yang akan dinilai merupakan hal-hal yang baru bagi organisasi. Misalnya perubahan kebijakan pemerintah, perubahan keadaan sosial ekonomi penduduk, perubahan keadaan sosial budaya penduduk dan lain sebgaainya.
b.      Memberikan nilai untuk setiap unsur yag akan dinilai
Nilai yanng diberikan secara umum dapat dibedakan atas dua macam sebagai berikut:
ü Nilai kemungkinan munculnya hambatan (probability of occurance) yang dinyatakan dengan sering dan jarang
ü Nilai seriusnya hambatan (seriousness) yang dinyatakan dengan serius dan tidak
c.       Membuat matrik dari hasil penilaian yang dilakukan
d.      Menarik kesipulan haisl penilaian


STUDI KASUS
“ Rumah Sakit Sehat di Jember ( Fiktif ) “

1.        Berikut ini merupakan data yang didapat dari rumah sakit tersebut

Faktor Internal
Faktor Eksternal
Kelebihan
Kekurangan
Peluang
Ancaman
Mempunyai dokter spesialis

Keterampilan kerja dari seluruh pegawai rumah sakit masih relatif kurang
Dapat bekerjasama dengan perusahaan di sekitar Rumah Sakit
Adanya persepsi masyarakat tentang lokasi RS yang kurang aman
Tenaga paramedis, perawat maupun bidan berpendidikan minimal D-III
Disiplin waktu para dokter masi perlu ditingkatkan

Mendapat dukungan penuh dari pemerintah
Berdirinya rumah sakit khusus di sekitar

Usia pegawai dan perawat relatif muda (tenaga produktif)
Kondisi keamanan masih kurang

Kinerja dari para pegawai baik perawat, bidan, dan spesialis masih dapat ditingkatkan
Daya beli masyarakat menurun
Tarif pelayanan sesuai perda
Lokasi rumah sakit kurang strategis
Peran serta masyarakat cukup baik.
Tingkat pendidikan penduduk sekitar rendah
Menerima pasien dari akses dan astek, juga melayani pasien-pasien dari perusahaan tertentu

Tarif rumah sakit bisa disesuaikan

Mempunyai lokasi/suasana yang aman


.
2.     Analisis IE Metriks ( Internal-Eksternal Matriks)
Internal Factor Analysis Summary

No
Faktor Strategi Internal (IFAS)
Nilai
Bobot
Nilai × Bobot
-3
-2
-1
+1
+2
+3
1
Mempunyai dokter spesialis




+2

0,16
+0,32
2
Keterampilan kerja dari seluruh pegawai rumah sakit masih relatif kurang


-1



0,10
-0,10
3
Tenaga paramedis, perawat maupun bidan berpendidikan minimal D-III



+1


0,13
+0,13
4
Usia pegawai dan perawat relatif muda (tenaga produktif)





+3
0,07
+0,21
5
Disiplin waktu para dokter masi perlu ditingkatkan

-2




0,15
-0,30
6
Kondisi keamanan masih kurang
-3





0,11
-0,33
7
Tarif pelayanan sesuai perda




+2

0,10
+0,20
8
Menerima pasien dari akses dan astek, juga melayani pasien-pasien dari perusahaan tertentu




+2

0,08
+0,16
9
Mempunyai suasana yang nyaman



+1


0,05
+0,05
10
Lokasi rumah sakit kurang strategis


-1



0,05
-0,05
Total
1
+0,29

Eksternal Factor Analysis Summary

No
Faktor Strategi Internal (IFAS)
Nilai
Bobot
Nilai × Bobot
-3
-2
-1
+1
+2
+3
1
Adanya persepsi masyarakat tentang lokasi RS yang kurang aman


-1



0,15
-0,15
2
Mendapat dukungan penuh dari pemerintah



+1


0,08
+0,08
3
Kinerja dari para pegawai baik perawat, bidan, dan spesialis masih dapat ditingkatkan




+2

0,10
+0,2
4
Pemanfaatan sarana dan prasarana dapat ditingkatkan




+2

0,09
+0,18
5
Berdirinya rumah sakit khusus di sekitar
-3





0,13
-0,39
6
Pemanfaatan sarana dan prasarana dapat ditingkatkan




+2

0,05
+0,1
7
Tarif rumah sakit bisa disesuaikan



+1


0,12
+0,12
8
Tingkat pendidikan penduduk sekitar rendah.

-2




0,10
-0,2
9
Daya beli masyarakat menurun

-2




0,07
-0,14
10
Peran serta masyarakat cukup baik.





+3
0,11
+0,33
Total
1
+0,13

3.   Hasil Analisis SWOT

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa Rumah Sakit Sehat Jember terletak di kuadran I artinya strategi pertumbuhan cepat / agresif. Kuadran I merupakan situasi yang menguntungkan karena rumah sakit memiliki peluang dan kekuatan yang baik dan bisa dioptimalkan dengan cara meminimalisir segala kelemahan dan ancaman.
            Strategi yang digunakan adalah mendukung strategi agresif yang bertujuan untuk memajukan program serta meminimalisir kelemahan yang berasal dari sumber daya manusia (pekerja). Cara yang digunakan antara lain :
1.      Meningkatkan mutu pelayanan dengan memperbaiki dan mengembangkan  sarana dan prasarana yang ada.
2.      Mengadakan pelatihan yang dikhususkan untuk para dokter, perawat, bidan dan tenaga kerja yang lainnya untuk memperbaiki kualitas SDM
3.      Meningkatkan keamanan
4.      Menetapkan kebijakan baru yang mendukung perkembangan Rumah Sakit


DAFTAR PUSTAKA
Azwar, azrul.2010. Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi Ketiga. Tangerang: Binarupa Aksara
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3661/1/09E01472.pdf diakses pada 12 September 2015
daps.bps.go.id/file_artikel/66/Analisis%20SWOT.pdf  diakses pada 12 September 2015

https://unej.ac.id/
https://fkm.unej.ac.id/

1 komentar: